Halaman

Powered By Blogger

Jumat, 26 Juli 2013

opini gondrong



Banyak sebagian orang memparadikmakan bahwa 'gondrong' identik dengan kekerasan, premanisme, brutal, drug's dan lain sebagainya yang memang tidak ada kebaikan dibalik kegondronganya. Sudah cukup sesat pendapat itu semua!!!

Gondrong' Apa lebih buruk dari pejabat aparatur negara yang dandananya parlente, sepatu klimis yang ga kalah sama kumis, berdasi, berjas dan title yang ia punya, tapi apa dibalik itu semua??? 'Kriminalitas' dan jelas tentu tidak ada nilai yang patut dicontoh!!!

*korupsi
*KKN
*pencucian uang

Semua omong kosong dah semua.....

Menurut gw pribadi: 
  • Gondrong itu melambangkan kebebasan
  • Gondrong adalan luapan  ekspresi jiwa seni
  • Gondrong beda tipis sama ketangguhan dan ketegaran sejati

Sekarang mana  yang ente pilih, 'gondrong apa kriminalitas?' saran gw mah jadi orang baik2 aja dah! gondrong boleh yang penting jauh dari kriminalitas!!!

Masih Seputar Gondrong

Idealisme

Lebih mendalami lagi karakteristik dari gondrong, mempunyai gaya hidup lebih dari pada nilai seni, jiwa yang bebas mengekspresikan jati dirinya, lebih brani pada pandangan2 disekitar yang mengasumsikan bahwa gondrong negatif, gondrong itu anarki, gondrong itu premanisme.

Bagaimana gondrong disini bisa disebut idealisme? Dalam sbuah proses yang memang tidah begitu mudah, membutuhkan waktu yg tidak sedikit, 2-3 tahun dengan mengeraskan kepala (maksud gw keras kepala) tebal telinga, gak peduli omongan orang lain (orang tua, saudara, teman, guru, bahkan pacar) hingga menjadi suatu proses yg mempunyai nilai seni dengan prinsip2nya.

Tidak mudah seseorang untuk menetapkan hati untuk memilih jadi gondrong, terlebih dizaman seperti ini yang beranggapan sebagian orang gondrong itu negatif, kesalahan pemikiran masyarakat luas tentang gondrong, penilaian lebih terhadap
fisik dari pada karakteristik sigondrong
itu.

Gondrong itu pilihan, hasrat untuk berjiwa, 'art, natural and love' bukan ikut2tan, bukan mencontoh dan bukan untuk di contoh!!! Artikel disini tidak untuk mengajak kalian semua untuk menjadi gondrong, Saya hanya ingin mengembalikan pola pikir yang menegatifkan tentang gondrong, pola pikir yang tidak sesuai dizaman modrn seperti ini.

Budaya

keindahan berbudaya!!! kalo kita tarik mundur kebelakang dan melihat kebudayaan dan perjalanan zaman, gondrong menjadi status kehidupan dan simbol kekuatan. Seperti di Negara kita sendiri; dimana kerajaan-kerajaan besar berdiri, banyak raja-raja, kesultanan, kyai, yang berambut gondrong, seprti tokoh-tokoh pendekar, Wiro sableng, si buta dari goa hantu, jaka tingkir, dan banyak yang lainya. semuanya adalah pahlawan pada zamanya.

Kisah samson, manusia berambut gondrong dengan segala kekuatanya melawan kejahatan dibangsa Ibrani, yang konon katanya kekuatan yang berasal dari rambutnya yang gondrong, apa jadinya kalo samson botak? hilang kekuatan dan tak ada cerita skarang tentang samson.

Dijepang memotong rambut adalah simbol kekalahan, seorang samurai yang kalah akan memotong rambutnya (setara dengan haraki) haraki adalah membunuh diri dengan merobek perut, inilah tradisi yang dikenal seorang samurai dahulu. sama halnya dengan sumo, ketika seorang sumo pensiun dan memotong rambutnya berarti dia kalah dan hilang kehormatanya.

Rambut dapat melambangkan kekuatan, kejantanan, kemakmuran yang mempunyai nilai sosial, politik dan budaya, setelah perkembangan zaman dan masuknya pemikiran barat rambut dikatakan sebagai simbol intelektualitas seseorang, berambut pendek rapih adalah terpelajar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar