Halaman

Powered By Blogger

Rabu, 30 April 2014

Wisata Alam Curug Bidadari Bogor



Bagi anda yang berada disekitar jabodetabek yang ingin mencari lokasi wisata alam, ini ada refrensi dari gw. Curug Bidadari, berlokasi dibogor tepatnya di sentul paradise park desa bojong koneng.

Akses lokasinya juga strategis, gak jauh dari jakarta sekitar 3 jam perjalanan kita sudah bisa menikmati indahnya curug bidadari, bermain air dikolam dengan sumber mata air pegunungan. Cocok buat anda yang sudah penat dengan kebisingan kota.




Akses jalan masuk menuju curug bidadari masih bebatuan belum terasapal, harap berhati2 bagi anda yang membawa kendaraan pribadi.

Harga tiket masuk termasuk mahal, dibandingkan dengan curug2 lainya. Pungli pun masih ada disekitar curug bidadari, mungkin karna masih tahap pemugaran sarana objek wisata curug bidadari. Ya entahlah,,,




Untuk yang suka berpetualang, kita juga bisa berjalan menyusuri persawahan warga sekitar, melihat pemandangan menikmati asrinya alam bogor ini.




Berlama2 diarea curug bidadari cukup mengobati kepenanatan, udara yang sejuk, pemandangan yang indah, mendamaikan hati ketika mata melihatnya.




Sekedar berbagi info untuk kalian yang suka berpetualang, terlebih penting dari pada itu bagaimana kita menghargai alam, menjaga dan mencintai alam ini.

Salam lestari

Selasa, 29 April 2014

Jelajahi Alam Bandung (mencari eksotisme yang tersembunyi)




Gn Lalakon (1000) mdpl yang berada didaerah Soreang kabupaten Bandung Jabar mempunyai ketertarikan tersendiri, mulai dugaan piramid yang terkubur didalamnya sampai kepada 'benarkah Indonesia adalah Atlantis?'

Memang unik bentuk Gn Lalakon ini, dilihat dari kejauhan berbentuk kerucut seperti piramida, ia mempunyai kemiringan sudut 30' dengan garis horizontal yang mengarah titik pusat piramida, sungguh menakjubkan,,,

Terlebih dari pada itu, Indonesia negara yang indah, cantik pemandanganya dengan keragaman budaya yang tak pernah habis untuk kita gali.




Pemandangan indah dari atas Gn Lalakon, membayar semua kelelahan. Pandangan luas mengarah, terlihat perbukitan hijau hamparan alam yang kaya dengan segala isinya.




Perjalanan bersama Bedul, Gawel dan Firja terasa seperti arkeolog muda yang mencoba memecahkan rahasia dibalik Gn Lalakon.




Tak sudah kami berlama diatas Gn Lalakon, lanjut perjalanan menuju kawah putih,,,

Berada diatas Gn Patuha (2386) mdpl kabupaten Bandung desa Ciwidey, kawah putih menyuguhkan pemandangan yang tak habis dilihat mata. perjalanan dari pintu masuk menuju kawah putih sungguh memacu andrenalin, terlebih bagi anda yang menggunakan sepeda motor, dengan jalan menanjak yang cukup curam dan tinggi.




Kawah putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari hasil letusan Gn Patuha dengan kawah berwarna putih (serasa berada disalju) aroma belerang yang sangat kental, dan uniknya lagi kawah ini kadang berubah warna menjadi putih agak kehijauan.




Untuk mendapatkan momen yang bagus dikawah putih lebih baik berkunjung dipagi hari, udara yang begitu sejuk dengan pemandangan yang asri ditambah kabut yang begitu tebal, menambah nuansa kedamaian. aroma belerang pun tidak begitu menyengat.




Sungguh kaya alam tanah jawa barat, khusunya Bandung. Yang tidak habis rasa untuk singgah dan singgah lagi. Perjalanan terakhir kami menuju Goa Pawon. Desa Gn Masigit kecamatan cipatat padalarang kabupaten Bandung barat.




Goa Pawon adalah situs purbakala, peninggalan masa pra aksara yang dalam pemugaran dan penelitian, sudah banyak ditemukan artefak maupun tulang kerangka manusia Goa Pawon yang kurang lebih hidup 6000-9500 tahun yang lalu, kerangka manusia Goa Pawon kemungkinan dari ras mongoloid.




Inilah sedikit cerita perjalan kami ditanah Jawa Barat, semoga bermanfaat untuk kita semua! Kami hanyalah manusia bodoh yang ingin belajar dan terus belajar.




Semoga kita semua dapat melestarikan cagar budaya dan alam Indonesia dengan sebijak bijaknya, dengan langkah bersama menuju Indonesia yang lebih baik.




Salam lestari,,,

Senin, 28 April 2014

Sejauh Mata Memandang



Tak terlihat kini hijau alam lestari
Termakan zaman engkau,,,
Tergerus masa
Sungguh naas nasibmu 'kota'

Seperti mesin waktu kau dibuatnya
Sangat cepat, melebihi cahaya kilat menghancurkan pandangan mata
Kotaku renta,,,
Mau jadi apa kau kelak?

Tak kuat tubuhmu menopang tingginya gedung2
Kotaku,,, sudahlah!!!
Hijaumu berubah hitam
Ambisimu terenggut kekuasaan nafsu dunia

Bosan aku mendengar cerita
Hilang datang silih berganti
Engkau tetap saja diam
Berdiam menjelma seperti kota kusam,,,

Musyafirpun enggan untuk singgah
Tiada lagi kedamaian yang kau sajikan
Kemunafikan akan keserakahan yang kau biarkan hidup didekatmu,,,

'Ibu pertiwi jelas menangis melihatnya'

Minggu, 27 April 2014

Bersama Alam Kita Hidup

Alam banyak mengajarkan kita dalam banyak hal, kekuasaan Tuhan yang membuat alam ini dengan berbagai isinya termasuk kita sebagai mahluk hidup. Tak ubahnya seorang guru sejati yang menuntun manusia mempelajari akan arti kebenaran, alam sudah menjadi bagian dari diri kita.




Seperti gunung, selalu tunduk menopang tubuhnya yang besar menjaga keseimbangan alam, selalu merenung dalam kebesaranya. Gunung ibarat pemimpin dalam dunia ini, selalu tunduk dan merenung dengan kegagahanya demi keberlangsungan hidup orang banyak didunia ini.




Matahari, memberi kehidupan yang merubah malam menjadi siang, dengan tekad yang kuat dalam arti 'memberi' tanpa menerima, seperti layaknya seorang kekasih selalu menghidupkan benih2 cinta pada bumi. Dan perlu diketahui, matahari dan bumi adalah sepasang kekasih dengan sebenar2nya cinta.




Pohon, selalu menjaga apa yang ada disekitarnya, pohon adalah 'pelindung' memberi rasa aman dan nyaman, peneduh yang menyejukan bagi setiap merka yang datang, milikilah jiwa seperti pohon, melindungi!

Akar, tak kalahnya dengan pohon, akar mengajarkan kita akan sebuah keteguhan 'menjaga' walaupun tidak terlihat dan sering kali disepelekan, akar tetap teguh menjaga pohon dan daun agar tetap tegap berdiri. Sama halnya seperti manusia, jadilah penjaga apa yang ada disekitar kita tanpa harus dilihat atau diperhatikan orang banyak! Lebih kepada sebuah keikhlasan.




Karang, kita belajar arti ketegaran, walaupun ombak selalu datang menerpa. Dalam hidup pasti ada masalah yang datang silih berganti, hadapilah dengan tegar! Setegar karang menunggu ombak.




Laut, lautan yang luas, biru dan tenang mengajarkan kita akan sebuah kesabaran, kesabaran yang luas.

Dan dari kupukupu kita belajar merubah diri, dari sesuatu yang jelek (ulat) menuju pada pembenaran (kepompong) yang selalu berdoa dalam puasanya 'merenung dan mengoreksi diri' hingga menjadi kupukupu yang indah.

Itulah sedikit pembelajaran yang kita dapat dari alam, masih banyak ilmu2 yang belum ditelaah dari alam. Semua itu 'ilmu' tak akan pernah habis, sampai batas waktu kita mencarinya, tetapi tidak masa (waktu) yang tak akan lama,,,

Salam lestari