Banyak sebagian orang memparadikmakan bahwa 'gondrong' identik dengan kekerasan, premanisme, brutal, drug's dan lain sebagainya yang memang tidak ada kebaikan dibalik kegondronganya.
Sudah cukup sesat pendapat itu semua!!!
Gondrong' Apa lebih buruk dari pejabat aparatur negara yang dandananya parlente, sepatu klimis yang ga kalah sama kumis, berdasi, berjas dan title yang ia punya, tapi apa dibalik itu semua???
'Kriminalitas' dan jelas tentu tidak ada nilai yang patut dicontoh!!!
*korupsi
*KKN
*pencucian uang
Semua omong kosong dah semua.....
Menurut gw pribadi:
- Gondrong itu melambangkan kebebasan
- Gondrong adalan luapan ekspresi jiwa seni
- Gondrong beda tipis sama ketangguhan dan ketegaran sejati
Sekarang mana yang ente pilih, 'gondrong apa kriminalitas?' saran gw mah jadi orang baik2 aja dah! gondrong boleh yang penting jauh dari kriminalitas!!!
Masih Seputar Gondrong
Idealisme
Lebih mendalami lagi karakteristik dari gondrong, mempunyai gaya hidup
lebih dari pada nilai seni, jiwa yang bebas mengekspresikan jati
dirinya, lebih brani pada pandangan2 disekitar yang mengasumsikan bahwa
gondrong negatif, gondrong itu anarki, gondrong itu premanisme.
Bagaimana gondrong disini bisa disebut idealisme? Dalam sbuah proses
yang memang tidah begitu mudah, membutuhkan waktu yg tidak sedikit, 2-3
tahun dengan mengeraskan kepala (maksud gw keras kepala) tebal telinga,
gak peduli omongan orang lain (orang tua, saudara, teman, guru, bahkan
pacar) hingga menjadi suatu proses yg mempunyai nilai seni dengan
prinsip2nya.
Tidak mudah seseorang untuk menetapkan hati untuk memilih jadi gondrong,
terlebih dizaman seperti ini yang beranggapan sebagian orang gondrong
itu negatif, kesalahan pemikiran masyarakat luas tentang gondrong,
penilaian lebih terhadap
fisik dari pada karakteristik sigondrong
itu.
Gondrong itu pilihan, hasrat untuk berjiwa, 'art, natural and love'
bukan ikut2tan, bukan mencontoh dan bukan untuk di contoh!!! Artikel
disini tidak untuk mengajak kalian semua untuk menjadi gondrong, Saya
hanya ingin mengembalikan pola pikir yang menegatifkan tentang gondrong,
pola pikir yang tidak sesuai dizaman modrn seperti ini.
Budaya
keindahan berbudaya!!! kalo kita tarik mundur kebelakang dan melihat kebudayaan dan perjalanan zaman, gondrong menjadi status kehidupan dan simbol kekuatan. Seperti di Negara kita sendiri; dimana kerajaan-kerajaan besar berdiri, banyak raja-raja, kesultanan, kyai, yang berambut gondrong,
seprti tokoh-tokoh pendekar, Wiro sableng, si buta dari goa hantu, jaka
tingkir, dan banyak yang lainya. semuanya adalah pahlawan pada zamanya.
Kisah samson, manusia berambut gondrong dengan segala kekuatanya melawan
kejahatan dibangsa Ibrani, yang konon katanya kekuatan yang berasal
dari rambutnya yang gondrong, apa jadinya kalo samson botak? hilang
kekuatan dan tak ada cerita skarang tentang samson.
Dijepang memotong rambut adalah simbol kekalahan, seorang samurai yang
kalah akan memotong rambutnya (setara dengan haraki) haraki adalah
membunuh diri dengan merobek perut, inilah tradisi yang dikenal seorang
samurai dahulu. sama halnya dengan sumo, ketika seorang sumo pensiun dan
memotong rambutnya berarti dia kalah dan hilang kehormatanya.
Rambut dapat melambangkan kekuatan, kejantanan, kemakmuran yang
mempunyai nilai sosial, politik dan budaya, setelah perkembangan zaman
dan masuknya pemikiran barat rambut dikatakan sebagai simbol
intelektualitas seseorang, berambut pendek rapih adalah terpelajar