Go to semeru,,, dan pada akhirnya gw diperkenalkan menuju gunung semeru,
puncak mahameru tempatnya bersemayam para dewa, sekian lamanya menunggu
panggilan alam ini dengan mempersiapkan perlengkapan dan segala
keperluannya, tepatnya 3 juni 2013 gw, nina, bedul, alfi, suryo dan ame
berangkat kemalang. Welcome to semeru,,,
3 juni 2013
Bangun pagi seperti biasanya, packing ulang perlengkapan yang akan
dibawa, dengan rasa menggebu gebu tak sabar mencumbu pasirmu mahameru
(blom apa-apa udah gombal aja, heuheuheu) jam menunjukan pukul 07.00
selesai sarapan dan semuanya sudah siap gw pamitan keorang tua minta doa
buat perjalanan kesemeru.
Dari bekasi menuju jakarta, janjian kumpul dirumah suryo di cipinang
tapi sbelumnya gw kerumah nina dulu, kebetulan dirumah belom sempet
ngopi jadi sekalian gw numpang ngopi ditempat nina sambil nunggu dia
persiapan, selesai pamitan keortunya nina lanjut kerumah bdul, dirumah
bedul udah ada alfi, packing ulang dirumah bedul pembagian bawaan
logistik, selesai packing ulang gw berempat lanjut kecipinang rumah
suryo, gw sama bdul mampir dulu keklinik bikin surat keterangan sehat
buat bedul (harap maklum baru sembuh penyakit jiwanya! Hahaha hari gini
baru bkin surat sehat, kemaren kemana aja mas?) Lanjut rumah suryo,
disana udah ada ame lengkap smua sudah kumpul, bercengkrama ramah kami
semua.
Masih ada yg belum dipersiapkan ternyata, suryo belum bikin kartu
keterangan sehat dari dokter (pada gila emang temen gw), jam menunjukan
pukul 11.55, sambil menunggu cemas akhirnya suryo datang, pamitan
keorang tua suryo lanjut kestasiun klender, masih dalam kecemasan
didalam kemacetan rasa gerah bercampur aduk, akhirnya kami sampai
distasiun kelender dan sungguh merepotkan dengan pengaturan baru KRL
kami harus memutar jauh untuk masuk kestasiun dari biasanya dipintu
masuk yang lama.
Kecemasan yang kesekian kalinya, ternyata pembaruan jadwal KRL berubah
dan cukup merepotkan kami semua,,, kereta tidak langsung kestasiun senen
malah membawa kami sampai kestasiun gambir. Penjadwalan KRL yang baru,
dari stasiun kelender ke satsiun senen harus transit dulu di stasiun
jati negara, baru bisa dilanjutkan kestasiun senen.
15 menit sebelum kereta matarmaja berangkat, dari stasiun gambir kami
naik ojek ke stasiun senen, ditengah kemacetan jakarta dibawah panasnya
terik mentari laju motor begitu cepat dilaju layaknya pembalap yang haus
akan kemenanganya. Diantara kecemasan tertinggal kereta dicampur
takutnya terpisah dari rombongan akhirnya kami tiba distasiun senen,
tinggal menunggu bedul yang tertinggal dibelakang, 5 menit sebelum
brangkatnya kereta akhirnya bedul datang, bergegas kami menuju loket
langsung mencari gerbong dan tempat duduk.
Perjalanan yang penuh perjuangan, akhirnya kereta bergerak dengan
perlahan meninggalkan stasiun senen menuju malang, disela perjalanan
yang panjang dan membosankan kami berenam lebih mengenal satu sama lain,
yang memang baru diperkenalkan diperjalan ini, karakteristik
masing-masing mulai terlihat.
Perjalan jakarta-malang memakan waktu 18 jam (sesuai jadwal) tapi
nyatanya 21 jam kami berada diatas jalur besi terombang ambing rasanya
(heuheuheu)
4 juni 2013
Jam 11.15 kereta berhenti distasiun malang, melesetnya jam kedatangan
sungguh diluar dugaan, merusak jadwal yang sudah dipersiapkan sebelum
berangkat, tujuan kami selanjutnya adalah pasar tumpang.
Stasium malang - pasar tumpang kami menyewa angkot dengan biaya
Rp.100.000, tujuan pertama mencari ATM dan warung mempersiapkan logistik
yang kurang, foto copy,dll. sekali lagi kesabaran kami diuji dengan
kempesnya ban mobil angkot yg kami cater, dengan sabarnya lagi pak sopir
yang ga pnya ban serep dan harus menunggu ban ditambal. Akhirnya kami
tiba dipasar tumpang jam 13.00.
Pasar tumpang - ranu pani, perjalanan kali ini kami menggunakan jeep
dengan menyewa RP.350.000, setelah kami rasa cukup perbekalan dan
persiapan, kami pun berangkat keranu pani. Disugungkan pemandangan yang
luar biasa sensasi yang berbeda ketika melihat kemegahan pemandangan
alam kota malang dari atas sebuah jeep.
Rasa lelah hilang sudah, semangat bertambah membara mencumbu pasir mu
mahameru, bergejolak jiwa mengembara serasa hidup didada (susah emang
kalo ngomong sama pujangga :D) memang benar rasa lelah perjalanan sudah
terbayar, ditambah liukan jalur jalur curam disamping lembah-lembah
hijau nan indah, dipercantik lagi dengan kabut yang menyelimuti
kecantikan alam kota malang ini.
Sesampainya disesa ranu pani (2200 mdpl) pukul 15.00, selayaknya
pendakian di TN BTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) kami mengurus
izin di pos informasi ranu pani, melanjutkan makan siang yang kesorean
dan memang dari pagi belum keisi nasi. Lahap kami menyantap nasi rawon
dengan nikmatnya sambil ditemani secangkir kopi hitam, mengembalikan
tenaga yang cukup terkuras, istirahat sehabis makan dipondokan warung
menikmati alam yang mulai senja.
Jam 15.50 serasa badan telah kembali bugar, keperluan pendaki sudah
terpenuhi saatnya kami melanjutkan perjalanan menuju ranu kumbolo,
diawali dengan doa dan niat yang luhur serta keinginan untuk mencapai
tujuan. Kami memulai pendakian dengan trek awal menurun jalan beraspal
menyusuri sisi ranu pani hingga bertemu plang 'selamat mendaki'
Trek menanjak menyambut kedatangan kami, jalan setapak yang syarat akan
kealamianya seakan menuntun semangat kami untuk mendaki. Pos 1 (2300
mdpl) beristirahat sejenak, pendakian dilanjutkan dengan jalur yang
landai dengan ritme berjalan agak cepat namun terasa panjang dan jauh.
Pos 2 (2335 mdpl) disini kami disajikan dengan lembah-lembah yang curam
jalur yang membuat nafas kita terponggoh ponggoh, kabut yang menutupi
lereng-lereng perbukitan.
Hari mulai gelap dan kami mengeluarkan headlamp dan lampu pijar, sebelum
melanjut pendakian malam kami beristrhat sejenak, melepaskan otot-otot
dengan sedikit canda tawa. Ditngah perjalanan kami banyak menjumpai
pendaki-pendaki lain yang akan turun keranu pani, tegur sapa pun terjadi
diantara kami, memang bulan ini banyak sekali pendaki yang mengunjungi
gunung semeru.
Pos 3 (2423 mdpl) kami mendapati pos yang telah ambruk, udara malam yang
begitu dingin ditambah tebalnya kabut mengajak kami istirahat untuk
yang kesekian kalinya, kelelahan tarjadi dan membuat tanya 'kapan
sampainya' dilanjutkan brjalan lagi dengan menaiki sebuah tanjakan
terasa licin dan susah untuk dilewati, ritme perjalanan yang begitu
perlahan sangat hati-hati dalam melangkah.
Trek mulai turun hingga pos 4, nampak sinar-sinar lampu dari kejauhan,
bertanda sudah dekatnya dengan ranu kumbolo dan kami lebih bersemangat
berjalan disisa tenaga malam ini, hingga sampai pos 5 (2443 mdpl)
istirahat, memandangi ranu kumbolo ditengah malam yang terlihat hanya
puluhan lampu-lampu berjalan dengan aktifitasnya. Meneruskan perjalanan
hingga sampai pada ranu kumbolo (2400 mdpl)
Langsung kami mendirikan tenda, melepas kelelahan dengan teh hangat dan
makanan ringan yang kami bawa, saling bercerita dikehangatan tenda. Hari
semakin larut saatnya tidur mempersiapkan tenaga buat besok trek
kalimati dan summit atack.
pasar tumpang
jeep menuju ranupani
gapura selamat datang
ranukumbolo
Menyaksikan sunrise ranukumbolo, menikmati kesegaran pagi hari yang
terasa alami, tebal kabut yang menghiasi sisi-sisi ranukumbolo. Acara
selanjutnya masak dan makan besar, perut terasa lapar sejak malam yang
begitu melelahkan.
Jam menunjukan pukul 08.00 persiapan kekalimati, packing ulang peralatan
dan logistik kembali lagi kami berdoa untuk perjalanan ini.
Terlihat sudah tanjakan cinta didepan mata, yang dulu hanya melihat
diinternet kini dia ada dihadapan gw, ingin rasanya menggauli indahnya
kecantikanmu, dengan mitos2 mu itu! :D
Dengan tanjakan yang curam lagi pula tinggi, sangat berat untuk
mendapatkan 'strike' ditambah lagi gw harus menuntun tangan nina untuk
mendaki tanjakan cinta, berat, lelah, yang pastinya gw terpesona dengan
keperkasaanya.
Diatas tanjakan cinta kami istirahat, memang melelahkan melewati
tanjakan cinta, gw pun ga mendapatkan strike, dan sering kali menoleh
kebelakang, hilang sudah harapanku 'heuheu' tpi itu hanya mitos boleh
percaya atau tidak. Dari sini gw saksikan ranu kumbolo yang nampak
mempesona, maju sedikit kedepan dihadapkan dengan oro oro ombo yang
begitu cantik. Sungguh maha besar Tuhan dengan segala keindahanNya.
Dilanjutkan menyururi oro oro ombo (100 Ha) daerah vegetasi padang
savana dengan hutan cemara, sampailah di cemoro kandang (250 mdpl)
istirahat kami sejenak, mempersiapkan fisik untuk mencapai jambangan
(3000 mdpl) dengan trek menanjak yg curam, banyak menghabiskan tenaga,
terlihat rasa capek dimuka para pendaki, banyaknya istirahat
memperlambat pendakian, benar benar diuji mental dan fisik kita di jalur
ini.
Tiba dijambangan (3000 mdpl) terlihat sudah puncak mahameru dari
kejauhan mengalahkan rasa lelah kami, ritme perjalanan pun dipercepat
melihat keadaan trek yang menurun, hingga tiba di kali mati 16.00
Langsung pembagian tugas; bedul sama alfi turun ke sumber mani ngambil
air buat persiapan summit atack malam nanti. gw, nina, yoyo sama ame
mendirikan tenda dan langsung masak, malam pun tiba, kegelisahan mulai
merasuk didiri gw kekhawatiran terbesar melihat fisik teman-temen gw
yang udah pada menurun. Sugesti pun datang tapi enyalah,,,
Sehabis makan dan minum kopi sedikit menghangatkan tubuh saya, rasa
rileks, menenangkan diri, mempersiapkan segalanya untuk summit atack.
Jam menunjukan pukul 21.30 mata pun belum bisa dipejamkan dan akhirnya
gw dibanguni bedul jam 22.30 syukur dah msih bisa istirahat.
Dengan segala doa, usaha, dan kebersamaan kita sudah mencapai kalimati,
malam ini kita akan melanjutkan pendakian kearcopodo lanjut ke puncak
mahameru. Apapun konsekuensinya kita tanggung bersama, kesalahan
terbesar adalah mementingkan ego atas keselamatan orang lain.
Perjalanan dilanjutkan meninggalkan kalimati dan peralatannya, kami
hanya membawa perlengkapan seadanya. Mulai menyisiri hutan pinus yang
penuh bebatuan, dengan trek curam yang begitu gagahnya seakan menampar
jiwa, menusuk didalam kedinginanya.
Lebih dari pada yang gw takuti, kondisi fisik nina dari awal udah
keliatan ngedrop, badanya menggigil, pola napas udah gak teratur, selalu
gw tanya 'masih kuat gak' entah dah berapa banyak kalimat itu gw ucapin
kenina.
Hingga mencapai arcopodo (2903 mdpl) kabut mulai tebal, debu pun mulai
beterbangan, ditambah gerimis yg cukup deras, kami pun beristirahat
sejenak sekedar menghangatkan badan dengan teh manis, kecemasan pun
bertambah ketika melihat kondisi alvi, dan ame menurun, terlihat muka
lelah dan pucat dikeduanya, begitu juga nina.
Perjalanpun kami lanjutkan hingga menjumpai pasir, ya jalur pasir memang
begitu sulit tuk ditahlukan ditambah gerimis yang belum juga reda,
kabut yang semakin menebal mengurangi jarak pandang, debu yang terus
beterbangan, menambah kekhawatiran gw kepada teman-teman gw.
Langkah kaki pun terhernti terpelosok didalam pasirnya, terkapar dan
terjatuh. sekali lagi menghancurkan mental dan fisik yg udah gw bangun
selama ini, untuk yang kesekian kalinya gw tanya lagi kenina 'masih
sanggup ga' nina pun masih menyanggupi pendakianya, gw pegang tangan
nina masih terasa bergetar, menggigil tubuh nina, nafas yang semakin gak
teratur, sungguh membingungan antara kondisi badanya dan jawabannya.
Sementara alvi sudah terlihat agak sedikit menyerah, dibantu bedul dia
mendaki jalan, terperosok dan jatuh. Terlebih ame yg ngotot didalam
kesakitanya, berjalan terus naik melawan ganasnya pasir semeru.
Bersamaan dengan yoyo yang terlihat ambisius dipendakianya.
Jam sudah menunjukan pukul 03.00 prlahan demi perlahan kami pun
melanjutkan perjalanan kami, entah berapa jauh lagi gw mampu melewati
pasir mahameru yang gak ada habisnya, suhu udara semakin dingin, angin
bertambah kencang, debu dan kabut masih menyelimuti tebal, terlihat
sudah pemandangan kota malang dari kejauhan, ribuan lampu yg berpijar
dari kejauhan.
Semangat untuk mencapai mahameru pun muncul, tpi apa yg gw liat dari
temen2 gw, kelelahan kondisi yang emang udah ga prima, terkuras semua,
dan akhirnya mengalahkan ego gw, gw cuma bisa menuntun kalian mau smpai
mana, gak lama kemudian bedul nyusul gw dari belakang dan bilang mau
turun, alfi sakit, dengan kondisinya yang mengharuskan mereka berdua
turun.
Yoyo, ame, masih mau melanjutkan pendakianya, sedangkan nina jga mau
ikut turun, tpi ada keraguan dihati nina dan masih mau ikut melanjutkan
pendakiannya. Ada sedikit rasa ngotot dalam diri nina, tapi ga bakal ke
tunjang dengan kondisi dia skarang ini, akhirnya gw ajak nina buat
turun, yoyo dan ame tetap melanjutkan pendakianya.
Selamat berjuang kawan!!! Akhirnya gw sama nina pun turun dengan segala
keputusan yang gw ambil. Mungkin dilain waktu gw akan kembali lagi
mencumbu pasirmu mahameru,,,
sunrise ranulumbolo
tanjakan cinta
pemandanga ranukumbolo dari atas tanjakan cinta
oro oro ombo
cemoro handang
kalimati
pemandangan pagi dijalur pasir
Sekembalinya kami dikalimati puku 07.30 menunggu kedatangan yoyo dan
ame, dengan istirahat, menghangatkan badan dengan kopi sementara nina
istirahat tidur, sibedul masak, dan gw turun kesumber mani ngambil air.
Diperjalanan kesumber mani gw berkenalan dengan ariel pendaki dari
kalimantan, kebetulan gw jga baru balik dari kali mantan, gak terasa
ngobrol ngarol ngidul kami pun sampe di sumber mani.
Terjadi insiden kecil disini, 2 dry bag 5L yg gw bawa jatuh dan pecah,
yang tersisa hanya 2 botol ukuran 1,5L. Berarti cuma punya cadangan air
3L untuk 6 orang sampai keranukumbolo, gw itung2 cukup lah.
Kembali ke kalimati, menyantap mie yg udah mateng dilanjut dengan
ngopi-ngopi seperti biasanya, berbincang merencanakan trek menuju
ranukumbolo dilanjutkan keranu pani.
Jam 11.00 akhirnya yoyo dan ame tiba dikalimati, terlihat kelelahan
diantara keduanya setelah menahlukan mahameru diatas puncaknya,
persiapan turun pun langsung dilanjutkan karena jadwal kita malam ini
harus sudah ada diranupani, trek yang cukup berat ketika dihadapi dengan
cuaca dan tenaga yang sudah terkuras.
Perjalanan dilanjutkan, menapaki jalan setapak meninggalkan kali mati
dengan cuaca hujan yg cukup deras, melewati jambangan turun menyisiri
hutan cemara hingga sampai melewati oro oro ombo, melewati kembali
tanjakan cinta dan sampai diranu kumbolo, akhirnya kami memutuskan untuk
ngecamp satu malam lagi diranu kumbolo melihat cuaca yang kurang
bersabat dan kondisi badan yang sudah menurun.
7 juni 2013
Melihat sunrise, dilanjutkan masak dan makan besar, cukup ramai pagi ini
diranukumbolo puluhan tenda berdiri disini, cukup banyak memang
antusias pendaki dari berbagai penjuru Indonesia bahkan dari manca
negara mengunjungi gunung semeru.
Perjalanan dilanjutkan menuju ranupani, jam 11.00 kami mulai perjalan
dengan cuaca yang bersahabat, seperti menyisihkan rindu pada indahnya
ranukumbolo dan ganasnya pasirnya mahameru membuat gw ingin kembali lagi
dan menyusuri keindahanya, mungkin dilain waktu dan pada kesempatan
yang berbeda.
Jam 16.00 kami sampai diranupani, lapor ke pos penjagaan dan menyerahkan
sampah bawaan kami, membeli sedikit cendra mata dan langsung mencari
jeep untuk langsung turun kepasar tumpang.
Diperjalanan menuju pasar tumpang sedikit tersendat, jeep yang kami
naiki harus berhenti karena sedang ada pengaspalan jalan, suasana gelap
dan dingin memutuskan untuk makan dan ngopi-ngopi diwarung yang
disediakan masyarakat lokal untuk pekerja yang mengerjakan jalan
tersebut.
Setelah menunggu lama akhirnya kami pindah mobil pick up yang biasa
membawa sayuran karena pengaspalan yang belum selesai, cukup menyeramkan
perjalan turun kepasar tumpang menggunakan pic up ditambah suasana
malam yang gelap.
Sesampainya dipasar tumpang kami langsung mencarter mobil angkot dan
memutuskan bermalam distasiun malam, dan membeli tiket kereta dipagi
harinya.
8 jnui 2013
Berjalan disekitar stasiun malang, melihat aktifitas warga dipagi hari
yang begitu ramai hingga bertemu mas ari (warga malang yang sedang
jalan-jalan pagi) kebetulan dia mengajak saya berkeliling kepasar burung
(pasar tradisional dimalang, menjual beraneka macam burung dan hewan
peliharaan lainya).
Disamping pasar burung juga terdapat pasar bunga, begitu banyak jenis
bunga bisa dibeli disini, kembalinya kestasiun malang juga dapat
dijumpai taman rekreasi dan tugu alun-alun bundar yang menjadi icon kota
malang.
Inilah sedikit pengalaman gw dikota malang, sungguh indah alamnya dengan
berbagai macam budaya dan kecantikanya dan pada akhirnya kereta membawa
kami sampai kejakarta mendapat pelajaran dan pengalaman yang luar
biasa.
Galeri photos;
tugu alun-alun bundar malang
balai kota malang
masak malam dikalimati
keramaian diranukumbolo
packing
kelelahan diatas tanjakan cinta
trek ranupani
action
gw begaye
ninna
bedul
ame
suryo
satu lgi nih, alfi sebelah kiri gw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar