Halaman

Powered By Blogger

Minggu, 04 Agustus 2013

Seputar Jancuk

Jancuk,,,

Jancuk,,,

Jancuk,,,


Setiap kali mendengar kata 'jancuk' selalu ingin lebih mengenal siapakah si'jancuk' itu?

Apa sih itu 'jancuk'?
Bahasa apa apa itu 'jancuk'?
Mahkluk seperti apa sih itu 'jancuk'?

Cukup membingungkan memang buat gw yang memang bukan asli orang jawa, tapi gw hidup dipulau jawa. Memalukan juga buat gw pribadi selaku penghuni pulau jawa, yang selalu mendengar kata 'jancuk' tapi gak tau apa artinya.

Dari lingkungan kerja gw yang mayoritas orang jawa, dari sini gw mulai mendengar, memahamai, pelajari dan juga sering melogatkan keteman kerja gw.

Bersahabat memang, 'jancuk' memberi warna baru dalam keseharian gw, khususnya didalam pekerjaan. Lebih leluasa mengatakan 'jancuk' ketika tahu apa arti, maksud dan tujuan 'jancuk'.

"Jancuk memang jancuk,,, jancuk tetap jancuk,,, jancuk itu jancuk,,," ya begitulah 'jancuk' "seperti aksara kekasih, tanpa mkna, tanpa cerita namun tetap hidup dikisahnya"


Jancuk,,,

Jancuk,,,

Jancuk,,,


'Janjuk' kata yang tidak mempunyai awalan dan ahiran, bahasa pendekatan (keakraban) yang sudah menjadi bagian budaya indonesia khususnya masyarakat surabaya. Bukan makna yang kasar menurut tiap2 konotasinya.

'Jancuk' itu bermasyarakat, berbudaya, sosial, ragam pergaulan yang luas. sama seperti; bro, mas bro, sob, bang, bung, mba, mba bro, cuy, coy, kawan. Kata sapa'n yang lebih menyatakan keakraban kepribadian seseorang.

Jika dengan 'jancuk' pun tak sanggup aku menjumpaimu,
 dengan air mata mana lagi dapat kuketuk pintu hatimu,,, 
inilah ungkapan (sujiwo tejo) presiden jancukers didalam tulisanya. 
Seorang budayawan, aktor, penyanyi, penulis, seorang dalang kontemporer sekaligus musisi.


Jancuk,,,

Jancuk,,,

Jancuk,,,


Perkenalan dengan kata 'jancuk' pertama kalinya denger dari teman kerja gw, kebetulan dia orang jawa, bicaralah dia sama bosnya yang juga orang jawa, "Jancuk tenan iki bos" yang kebetulan juga gw ga ngerti bahasa jawa (gw nyimak percakapanya dengan seksama). Dilanjutkan lagi dia bicara "wis sue, ora rampung2 kerjane"

Dengan nada santai si bos menjawab "lah,,, pie urusane? opo masalae?" begitulah kira2 percakapanya, dilanjutkan temen gw menjawab "urung iso ericsen bos, matriale urung teko"

Disini terlihat kedekatan hubungan antara seorang pekerja dengan bosnya, sesaat kedatangan bosnya langsung disambut dengan 'jancuk' dilanjutkan dengan masalah pekerjaan.

'Jancuk' pemanis kata, kata yang mengarah ke to the poin, Gak bertele2. Contoh lain: "jancuk,, wis sesasi urung gajian, pinjemi aku duit cuk!"

Kata 'jancuk' rasa kekesalan yang diungkapkan 'wis sesasi urung gajian' kalimat keluhan yang ditunjukan pada cuk (seseorang) 'pinjemi aku duit cuk!' Maksud tujuan kepada cuk (seseorang) 'cuk' disini bermakna panggilan akrab.

Bila kalimat diatas diubah ;
A: "pinjemi aku duit cuk!"
B: "lambemu langu,,, sampean pikir aku iki bank."
A: "(takbisa berkata2lah sudah)

Maksud tujuan si 'A' pinjem duit sudah tepat, to the point, cuma tak ada kata pemanis dan kalimat keluhan yang terungkap. Tak berhasilah dia mendapatkan pinjaman uang. Jika pun percakapan si 'A' mengatakan keluhanya, sangat kecil kemungkinan mendapatkan pinjaman uang. Karena udah ditembak kata duluan sama si 'B'.

Bila tepat penyampaian, rasa kekesalan ditambahkan kalimat keluhan dilanjutkan lagi maksud tujuan. Dengan ritme yang seirama dikemas secara rapih dan akrab dengan logatnya;

A: "jancuk,, wis sesasi urung gajian, pinjemi aku duit cuk!"
(otomatis jawaban si 'B' tidak langsung pada penolkan, rasa kekesalan ditambahkan kalimat keluhan dilanjutkan lagi maksud tujuan. Dengan otomatis pula jawaban si 'B' menenangkan dan memuaskan pastinya).


Jancuk,,,

Jancuk,,,

Jancuk,,,


Sepanjang sejarah kebudayaan nusantara sampai sekarang, tidak diketahui siapa pencetus 'jancuk' pertama kalinya. Seperti sejarah yang hilang, namun tetap hidup sampai sekarang. Bernilai sejarah, budaya, sosial dan politik yang terkandung didalam kata 'jancuk'.  Seperti apa yang dikatakan sujiwo tejo didalam bukunya.

Bukan hanya buku, 'jancuk' menurut sujiwo tejo yang diungkapkan lewat lantunan lagunya;

Kalau tambah lama tapi kok nggak sanggup
tambahi saja panggilanmu tuh JANCUK

Kalau tambah sanggup tapi tambah sombong
tambahi juga panggilanmu tuh JANCUK

ayo maju maju jangan lupa mundur
ayo mundur mundur jangan lupa maju
maju pantang mundur itu kuno kuno jadul
mundur pantang maju itu jadul kuno kuno
semua podo wae namanya JANCUK
Sami Mawon namanya JANCUK

Kalau pengin ngutang nggak sanggup
ngutang
Apa namanya  ...'lo bukan JANCUK

kalau mo ngutangi tak sanggup ngutangi
Apa namanya  ...'lo bukan JANCUK

ayo ngutang-ngutang dan ngutang-ngutangi
ayo kaya mbok jangan kaya sendiri
malu mau ngutang itu kuno kuno jadul
tak bisa ngutangi juga jadul kuno kuno
semua podo wae namanya JANCUK
Sami Mawon namanya JANCUK

Ndak' da kata dasar kasih awalan Jan
kasih akhiran cuk namanya  ...JANCUK

ada otak kosong kasih awalan Jan
kasih akhiran cuk otakmu..JANCUK

ayo tanpa dasar biar hidup dalam
ayo kosong-kosong biar gampang ngisi
hidup pakai dasar itu cetek cetek cetek
kalau otakmu full susah ngisi ngisi ngisi
lebih gampang kalau hidupmu JANCUK
lebih gampang kalau JANCUK

Inilah seputar 'jancuk' yang gw tau, menurut pribadi gw ga ada yang salah dalam kata 'jancuk', mungkin hanya pemahaman yang salah mengartikan kata 'jancuk' ini hanya sedikit bagian budaya Indonesia yang menyebar dikalangan Arek-Arek Surabaya.

Mohon maaf sebelumnya bila ada kesalahan pemahaman dengan kata 'jancuk' khususnya Arek-Arek Surabaya, gw cuma manusia usil yang ingin tau dan berpendapat sedikit tentang seputar jancuk.

"Salam Jancuk"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar